Ketua PKB Aceh Irmawan Diminta Tidak Berbicara Dibawah Alam Sadar

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Pernyataan Ketua PKB Aceh, Irmawan, menuduh Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran arogan hanya gara-gara belum terisi posisi Wakil Bupati (Wabup) mengundang kecaman dan penyesalan dari berbagai pihak di Kabupaten Aceh Selatan.

Setelah Ketua DPRK Aceh Selatan, Amiruddin, kini kecaman serupa disampaikan tokoh pemuda Aceh Selatan, Deri Friadi. Bahkan, Deri secara blak-blakan menilai terkait pernyataan Irmawan menuding Bupati Aceh Selatan arogan adalah bentuk pernyataan seseorang di bawah alam sadar.

“Seharusnya Irmawan sebagai wakil rakyat, berpikir dulu sebelum bicara serta fokus pada kerja-kerja nyata. Selaku publik figur dan tokoh politisi senior ia sepatutnya melontarkan pernyataan yang berkualitas serta mendidik jangan justru statemen bermuatan provokasi,” kata Deri Friadi yang secara khusus menghubungi TheTapaktuanPost di Tapaktuan, Kamis (4/11/2021).

Deri menilai pernyataan Irmawan menuding Bupati Tgk. Amran arogan terkesan sangat tendensius. Seharusnya, sebagai partai pengusung Ketua PKB Aceh Irmawan termasuk Ketua PDIP Aceh, Maslahuddin Daud jangan memaksakan kehendak dalam mengumbar statemen di ruang publik. Sebab, UU parpol saja tidak memaksa kehendak.

Seharusnya, lanjut Deri, dimasa pandemi Covid-19 sekarang ini, partai pengusung lebih fokus membantu tugas-tugas dan tanggungjawab pemerintah daerah menangani penyebaran wabah virus Covid-19 yang meresahkan masyarakat.

Itu sebabnya, jika Irmawan yang juga menjabat anggota DPR RI dari dapil Aceh 1 duduk di Senayan hanya bisa melontarkan kritikan subjektif memakai kaca mata kuda bukan kritikan konstruktif, diminta lebih baik mundur saja sebagai wakil rakyat.

“Seharusnya jika tidak bisa membantu jangan justru mengacaukan suasana disaat Pemkab Aceh Selatan sedang fokus bekerja keras membangun daerah serta menangani wabah virus Covid-19. Jika tidak mampu, lebih baik Irmawan mundur saja,” tegas Deri membalas kritikan Irmawan.

Deri mengaku, pihaknya selaku civil society yang selama ini eksis memantau kinerja pemerintah, selama ini tidak pernah melihat dan mendengar Tgk. Amran selaku Bupati Aceh Selatan menunjukkan sikap sebagai sosok pejabat yang arogan.

“Jika bupati arogan maka banyak lawan politik saat Pilkada 2018 lalu yang dilakukan mutasi (non-job). Tapi buktinya, yang terjadi saat ini hampir 80% Kepala SKPK sebagai pembantunya itu adalah lawan politik beliau saat pertarungan Pilkada dulu,” ungkap Deri.

“Oleh sebab itu, kami menilai pernyataan arogan yang dilontarkan oleh Irmawan adalah bentuk pernyataan beliau dibawah alam sadar serta kehilangan kendali,” tambahnya.

Terkait posisi calon Wakil Bupati (Wabup) yang sampai saat ini masih kosong, ujar Deri, seharusnya dilakukan proses pengusulan dan penjaringan secara terbuka, bila perlu dibentuk tim adhock yang bekerja secara independent.

“Kami sepakat seperti disampaikan oleh sesepuh Partai PNA Tgk. Abrar Muda. Bila perlu proses penjaringan dan seleksinya digelar di lapangan terbuka, biar terang benderang seluruhnya,” tegas Deri.

Namun dengan pernyataan Irmawan yang terkesan menunjukkan sikap pemaksaan kehendak, justru mengundang kecurigaan pihaknya.

“Justru kami menilai sikap pemaksaan kehendak oleh Irmawan jangan-jangan ada udang di balik batu. Seharusnya sekaliber Irmawan selaku tokoh partai dan wakil rakyat tidak menunjukkan sikap yang cengeng dan kekanak-kanakan. Masih ada cara-cara harmonis dalam membangun komunikasi politik yang lebih elegan. Jangan justru menunjukkan sikap yang tidak dewasa di mata publik,” sesalnya.

Karena itu, Deri mengharapkan kepada Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran tidak terganggu dengan pernyataan-pernyataan berbau provokasi seperti itu. Ia mendukung program kerja bupati bersama seluruh stakeholder lainnya yang saat ini sedang fokus mengejar target vaksinasi dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Mari sama-sama kita dukung Bupati Aceh Selatan sedang fokus merampungkan target vaksinasi massal di daerah ini menindaklanjuti instruksi Presiden RI. Apalagi baru-baru ini, Panglima TNI dan Kapolri baru saja berkunjung ke Aceh khusus mengevaluasi capaian target vaksinasi,” pungkasnya.