TheTapaktuanPost | Kluet Selatan. Ibarat organ tubuh, satu bagian terluka turut menyakiti bagian organ tubuh lainnya.
Begitulah tamsilan kata-kata bijak orang tua zaman dulu yang sedang di praktekkan dan di buktikan oleh Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran.
Seusai menghadiri acara Haul ke-23 meninggalnya almarhum Abi Shalihin pimpinan Dayah Mafatihul Ulum, di Gampong Barat Daya, Kecamatan Kluet Selatan, Senin (11/1/2021), secara mendadak dan tiba-tiba (tanpa jadwal terencana) Bupati Tgk. Amran langsung bergerak menuju sebuah rumah masyarakat yang berlokasi di Lorong Jambur Kapuk, Gampong Kedai Rundeng, yang berada tak jauh dari lokasi acara.
Pintu hati Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran seakan terketuk dan kaget tat kala menerima laporan dari Camat Kluet Selatan, Moeriadi SE, bahwa ada satu unit rumah warga miskin yang di huni seorang diri perempuan renta berstatus janda, Nek Samsimah (65) di gampong setempat yang selalu terendam banjir ketika wilayah itu di guyur hujan lebat.
Benar saja, ketika Bupati Tgk. Amran tiba dilokasi tersebut, ia menyaksikan langsung kediaman Nek Samsimah yang terbuat dari papan bagaikan gubuk reyot, dipenuhi genangan air setinggi lebih kurang 10-20 cm diatas tumit orang dewasa.
Kedatangan Bupati Tgk. Amran yang di dampingi beberapa kepala OPD terkait, di sambut haru. Tangisan Nek Samsimah pecah. Dengan bercucuran air mata, perempuan renta yang tinggal seorang diri di rumah tersebut langsung memeluk erat Bupati Aceh Selatan.
Nek Samsimah mengaku sangat berterima kasih telah di kunjungi langsung oleh orang nomor satu di Kabupaten Aceh Selatan.
“Terimong geunaseh tat ka bapak perhatikan nasib lon, ka bapak kunjungi tempat tinggai lon yang sabe-sabe di rendam banjir nyo (Terima kasih sekali sudah bapak perhatikan nasib saya. Sudah bapak kunjungi tempat tinggal saya yang selalu terendam banjir ini),” ungkap Nek Samsimah penuh haru.
Pantauan wartawan, Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran terus bergerak mengelilingi seputaran dalam dan luar rumah tersebut mengecek penyebab rumah tersebut selalu di rendam banjir. Sorotan mata Tgk. Amran menatap tajam melihat sumber air yang mengakibatkan rumah janda miskin itu bagaikan “sungai berjalan”.
Dihadapan Nek Samsimah, Bupati Tgk. Amran memastikan bahwa kepedihan dan kesengsaraan janda miskin itu segera akan berakhir. Bupati berjanji, segera akan memerintahkan dinas teknis terkait untuk merehap rumah Nek Samsimah menjadi rumah yang layak huni sehingga bisa lebih nyaman di tempati.
“Kesedihan yang nek rasakan juga turut kami rasakan. Saya akan memerintahkan dinas teknis terkait untuk merehap rumah ini. Terutama sekali pondasinya harus di naikkan sehingga tidak lebih rendah dari permukaan badan jalan. Termasuk dibangun saluran drainase yang refresentatif agar genangan air hujan bisa mengalir secara lancar,” tegas Tgk. Amran.
Sebelumnya, Camat Kluet Selatan Moeriadi SE, melaporkan bahwa rumah Nek Samsimah selalu tergenang air setiap kali wilayah itu di guyur hujan disebabkan karena selain rumah tersebut keberadaannya sudah sangat rendah dari permukaan jalan gampong juga tidak tersedia saluran drainase di sekelilingnya.
“Karena lokasi rumahnya lebih rendah dari permukaan badan jalan, makanya setiap kali di guyur hujan luapan air langsung menggenangi rumah tersebut,” ungkap Moeriadi.