Kadisdik Aceh Susuri Sungai Kluet 3 Jam demi Buka Kelas Jauh SMA di Alur Keujrun Aceh Selatan

TheTapaktuanPost | Kluet Tengah. Deru mesin robin yang terpasang pada buritan sampan kayu terdengar begitu kencang.

Hari itu Sabtu (6/3/2022) siang, cuaca cukup menyengat saat rombongan Dinas Pendidikan Aceh menyusuri arus Sungai (Krueng) Kluet yang begitu deras dan berbatu untuk sampai di Gampong Alur Kejrun Sarah Baru, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.

Bacaan Lainnya

Rombongan yang dipimpin Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Drs Alhudri MM itu bertujuan membuka pembelajaran kelas jauh SMA di Gampong Alur Keujrun.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kadisdik Alhudri dari tokoh masyarakat setempat, warga mengeluhkan banyak sekali anak mereka usia remaja yang putus sekolah karena tak adanya fasilitas pendidikan jenjang menengah (SMA/SMK) di sana.

SMA terdekat justru berada di Gampong Malaka, Kecamatan Kluet Tengah, dengan jarak tempuh 35 kilometer dari desa mereka.

Satu-satunya moda transportasi yang bisa digunakan adalah sampan dengan menyusuri Krueng Kluet dengan waktu tempuh 2,5 sampai 3 jam.

Mesin yang menderu pada sampan-sampan yang ditumpangi rombongan pun sempat beberapa kali tersedak, bahkan mesin sampan yang ditumpangi Kadisdik Alhudri sempat harus menepi beberapa saat untuk mendapat perbaikan, kemudian melanjutkan lagi perjalanan ke gampong tujuan.

Walaupun alur sungai deras dan bebatuan, tidak membuat ciut nyali “nakhoda” sampan yang selalu terlihat tenang saat memandu sampan sehingga tidak kandas atau menabrak batu.

Dalam perjalanan yang cukup memacu adrenalin itu, Alhudri yang mengenakan jas hujan warna hijau mengaku sedih saat membayangkan betapa beratnya perjuangan masyarakat Gampong Alur Kejrun Sarah Baru saat hendak bepergian atau untuk berbelanja ke pusat kota kecamatan.

“Inilah yang membuat saya terpikir untuk datang langsung ke sini. Karena pendidikan adalah urusan wajib, maka selaku penyelenggara pendidikan di tingkat provinsi saya harus memberi pelayanan pendidikan hingga ke pelosok daerah,” kata mantan kepala Dinas Sosial Aceh ini.

Launching Pembelajaran Kelas Jauh

Sesampai di Gampong Alur Kejrun Sarah Baru, rombongan Kadisdik Aceh langsung disambut oleh Keuchik Agustaria bersama tokoh masyarakat serta kepala SD dan SMP yang ada di sana.

Kemudian, pertemuan digelar di salah satu ruangan SMPN Satu Atap Alur Keujrun.

Dalam pertemuan itu Alhudri menuturkan bahwa kedatangannya bersama rombongan atas perintah Gubernur dan Sekda Aceh dalam rangka memberi pelayanan pendidikan yang merata hingga ke pelosok daerah.

Alhudri menanyakan kepada warga yang hadir dalam pertemuan itu, apakah kelas jauh ini dibutuhkan oleh masyarakat?

Dengan kompak masyarakat menjawab sangat dibutuhkan karena anak-anak mereka setelah tamat SMP tidak tahu harus melanjutkan sekolah menengah ke mana.

“Kami sangat membutuhkannya, Pak Kadis,” kata Agustaria. 

Kepala SMP, Safriadi menambahkan bahwa menurut data yang dia miliki ada 25 remaja tamatan SMP di desa itu yang tidak melanjutkan lagi sekolahnya.

Sedangkan untuk pergi ke SMAN 1 Kluet Tengah yang berada di Gampong Malaka harus menempuh perjalanan yang cukup lama dan berisiko tinggi, kecuali siswa harus menetap di gampong tersebut.

“Kami mengharapkan dengan adanya kelas jauh ini anak-anak kami bisa melanjutkan sekolah tanpa harus merantau ke desa tetangga,” kata Safriadi.

Mendengar pengakuan tersebut, Alhudri mengatakan bahwa semenjak dirinya dilantik jadi Kadisdik Aceh, salah satu tekad utamanya adalah memberi pelayanan pendidikan hingga ke pelosok daerah agar tidak ada lagi anak-anak Aceh yang tidak mengenyam pendidikan yang layak, karena setiap anak itu berhak mendapat pendidikan yang sama.

“Jika demikian, hari ini saya launching pembelajaran kelas jauh di Gampong Alur Keujrun Sarah Baru dan insyaallah akan secepatnya kami datangkan guru dari SMAN 1 Kluet Tengah untuk mengajar di sini. Tolong dibantu kami agar anak-anak mau bersekolah,” kata Alhudri.

Pembelajaran kelas jauh ini nantinya akan berada di bawah manajemen SMAN 1 Kluet Tengah. Dengan demikian, guru-gurunya yang mengajar juga didatangkan dari sekolah tersebut. Sedangkan fasilitas pendidikan akan digunakan salah satu ruang SMP yang ada di sana.

“Untuk guru yang mengajar kelas jauh tentunya akan ada reward dari Dinas Pendidikan Aceh,” kata Alhudri.

“Alhamdulillah ini sangat kami nanti-nantikan dan ini adalah kali pertama Kepala Dinas Pendidikan Aceh tiba di kampung kami, dan langsung membuka kelas jauh. Kami mengucapkan banyak terima kasih,” kata Agustaria.

Untuk diketahui, sebelumnya pada tahun ajaran 2021/2022, Disdik Aceh telah membuka dua kelas jauh untuk daerah terpencil. Yakni, di Desa Jamat, Kecamatan Linge dan di Pameu, Kecamatan Rusip Antara, Aceh Tengah.

Pos terkait