Kepedulian sang Mantan “Pangda GAM” Terhadap Rekan Seperjuangannya

TheTapaktuanPost | Kluet Timur. Dalam sebuah insiden kontak senjata antara pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan TNI/Polri saat Provinsi Aceh sedang berkecamuk konflik bersenjata belasan tahun silam, salah seorang Tentara Negara Aceh (TNA) nun jauh di pelosok Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan sana, tertembak dibagian lutut sebelah kanan.

Ia adalah Sapari (37), warga Dusun Kreung Beukah, Gampong Pucuk Lembang, Kecamatan Kluet Timur, Aceh Selatan. Sapari bersimbah darah terpental beberapa meter lalu roboh ke tanah. Beruntung nyawanya masih bisa terselamatkan berkat pertolongan rekan-rekannya dengan se-izin ALLAH SWT.

Bacaan Lainnya

Setelah dentuman senjata reda menyalak, rasa sakit yang luar biasa itu mulai di rasakan Sapari. Setelah di cek, ternyata tulang lututnya sebelah kanan retak-retak dihantam peluru. Hingga konflik bersenjata di Aceh reda dengan terwujudnya perdamaian antara RI-GAM, rasa sakit dan cedera lutut itu masih dirasakan oleh Sapari.

Kondisi ini menggugah hati Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran. Seusai menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Dayah Raudhatul Jannah Al-Aziziyah di Gampong Pucuk Lembang, Minggu (17/1/2021). Tgk. Amran langsung bergerak menuju kediaman Sapari yang masih terkulai lemas di tempat tidurnya.  

Kedatangan mantan Panglima Daerah (Pangda) III GAM wilayah Lhok Tapaktuan ini mengunjungi rekan seperjuangannya yang masih tinggal di gubuk reyot terbuat dari papan berukuran sekitar 4×5 meter bersama seorang istri dan dua orang anak berusia 7 dan 2 tahun itu, turut didampingi beberapa Kepala OPD dan Camat Kluet Timur Gusmawi Mustafa SE.

Rawut muka Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran yang langsung duduk bersila diatas tikar di samping Sapari, terlihat tersentak kaget tat kala melihat kondisi kesehatan rekan seperjuangannya itu makin menurun. Ternyata luka bekas kena tembakan peluru di lutut Sapari semakin parah. Selain lututnya semakin membengkak juga kebas dan rasa nyeri cukup parah, sehingga tak bisa di gerakkan lagi.

Rasa kaget Tgk. Amran ketika melihat kondisi yang semakin parah ini bukan tanpa alasan. Soalnya, jauh sebelum menjadi orang nomor satu memimpin Kabupaten Aceh Selatan, Tgk. Amran tercatat sudah beberapa kali mengunjungi Sapari di kediamannya. Setiap kali mengunjungi Sapari, selain menyerahkan sejumlah bantuan, dari dulu Tgk. Amran telah menyarankan Sapari agar bersedia berangkat ke Banda Aceh untuk menjalani pengobatan secara lebih maksimal.

Siap Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan

Dalam kunjungan perdananya saat telah menjadi Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran kembali membujuk rekan seperjuangannya ini agar bersedia segera berangkat ke Banda Aceh untuk menjalani pengobatan lebih maksimal. Tgk. Amran menegaskan kepada Sapari yang sehari-harinya bekerja sebagai petani kebun itu, agar tidak usah pusing memikirkan kebutuhan biaya berobat termasuk kebutuhan belanja keluarganya. Tgk. Amran memastikan akan menanggung sepenuhnya.

“Luka ini tidak bisa terus dibiarkan karena akan bertambah parah. Nanti ikuti saja apa arahan dokter, jika memang tak ada cara lain harus di amputasi maka harus di amputasi dari pada semakin parah. Tak usah pusing dan takut memikirkan biaya, seluruhnya saya tanggung,” tegas Tgk. Amran.

Meskipun demikian, Tgk. Amran tetap berharap luka di lutut Sapari yang semakin parah itu dapat segera sembuh diobati secara normal tidak harus di amputasi, sehingga Sapari dapat beraktivitas kembali seperti biasa mencari nafkah untuk keluarganya.

Sikap Sapari yang selama ini ngotot dan bersikeras tak bersedia berobat ke Banda Aceh, akhirnya luluh juga setelah di bujuk oleh sang mantan atasannya saat sama-sama masih menjadi pasukan GAM dulu. Dihadapan keluarga dan seluruh tamu yang semuanya sudah berlinang air mata sehingga suasana tiba-tiba berubah menjadi haru, akhirnya Sapari menyatakan sikap siap berangkat ke Banda Aceh dalam waktu dekat ini untuk menjalani pengobatan lebih maksimal.

Bantu Rehap Rumah

Sikap rendah hati dan jiwa kemanusiaan sepertinya benar-benar melekat di lubuk hati paling dalam Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran. Betapa tidak, saat mengunjungi Sapari yang tergeletak lemas ditempat tidurnya akibat penyakit yang diderita makin parah, sorotan mata Tgk. Amran tak hanya focus pada upaya pengobatan rekan seperjuangannya itu.

Tapi lebih dari itu, perhatian Tgk. Amran juga tertuju kepada gubuk reyot yang ditempati Sapari bersama seorang istri dan 2 anaknya yang masih kecil-kecil. Soalnya, rumah tersebut tergolong kurang layak ditempati dengan berbagai kekurangan di sana-sini.

Dihadapan Sapari, Tgk. Amran juga menyatakan bahwa akan mengupayakan rehabilitasi rumah tersebut agar menjadi rumah yang layak huni. Bupati Aceh Selatan mengatakan segera akan mengarahkan pihak Baitul Mal untuk memprogramkan anggaran rehap rumah yang ditempati Sapari tersebut.

Tak hanya itu, pada kesempatan itu Tgk. Amran juga menginstruksikan kepada Camat Kluet Timur, Gusmawi Mustafa SE agar segera berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial Aceh Selatan agar segera di salurkan bantuan sembako untuk Sapari yang menderita sakit parah.    

Menindaklanjuti perintah itu, Gusmawi Mustafa yang di konfirmasi ulang oleh TheTapaktuanPost pada Minggu (17/1/2021) malam, mengaku langsung menghubungi Kepala Dinas Sosial Aceh Selatan Zubir Efendi.

“Alhamdulillah, pihak Dinas Sosial Aceh Selatan langsung sigap meresponnya. Buktinya, beberapa saat kemudian salah seorang Kabid di dinas tersebut langsung menghubungi saya menginformasikan bahwa paket sembako untuk Sapari dipastikan segera akan di antar langsung pada Senin (18/1/2021) siang,” ungkap Gusmawi Mustafa.

Pos terkait