TheTapaktuanPost | Kluet Utara. Sebanyak 5 unit rumah penduduk berkonstruksi semi permanen di Gampong Kede Padang, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan telah terancam amblas ke sungai. Saat ini masyarakat gampong setempat bersama Muspika Kluet Utara telah stanby dilokasi menunggu izin pembongkaran paksa dari pemilik rumah guna menghindari bangunan rumah dibawa arus sungai.
Keuchik Gampong Kede Padang, Muzakir, saat dihubungi oleh TheTapaktuanPost dari Tapaktuan, Senin (17/5/2021) mengungkapkan, puncak luapan besar dan berarus deras aliran DAS Krueng Kluet terjadi pada Senin (17/5/2021) sekira pukul 06.00 WIB pagi pasca kawasan itu diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi sejak Minggu (16/5/2021) malam.
“Aliran sungai terjadi luapan besar dan deras sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. Puluhan meter tanah disepanjang bantaran sungai telah amblas digerus erosi. Bahkan kondisi saat ini jarak antara bibir sungai dengan rumah penduduk hanya tinggal kurang dari 1 meter lagi. Jika curah hujan malam ini terus tinggi diperkirakan rumah – rumah masyarakat ini akan hanyut dibawa arus,” ungkap Muzakir.
Muzakir mengaku saat ini, ia bersama Camat Kluet Utara, Misbah S.Ag serta puluhan masyarakat setempat sedang berada dilokasi rumah penduduk yang terancam amblas ke dasar sungai tersebut. Ia menyebutkan bahwa, sedikitnya ada sekitar 5 unit rumah penduduk yang berdiri di sepanjang bantaran sungai telah terancam amblas.
“Saat ini, kami bersama Muspika dan puluhan masyarakat sedang menunggu izin dari masing-masing pemilik rumah untuk kami lakukan langkah pembongkaran paksa. Jika sudah ada izin, kami langsung bergerak,” tegasnya.
Ke- 5 unit rumah yang terancam amblas tersebut masing-masing milik Rusli, Herman, Satria, Basir dan Khatijah.
Menurutnya, konstruksi ke-5 unit rumah tersebut semi permanen. Seluruh perabotan dan alat-alat rumah tangga dalam rumah ini sebelumnya telah lebih dulu dikeluarkan (dikosongkan) oleh pemilik rumah.
“Rumah saat ini sudah dalam kondisi kosong, karena sebelumnya sudah lebih dulu di keluarkan oleh pemilik rumah di pindahkan ke rumah-rumah sanak saudaranya. Posisi kami tinggal menunggu instruksi dari pemilik rumah, jika di izinkan bongkar maka segera kami bongkar,” tegasnya lagi.
Penegasan senada juga disampaikan Camat Kluet Utara, Misbah S.Ag. Ia yang mengaku juga sedang berada dilokasi menyatakan kondisi debit air aliran sungai Krueng Kluet saat ini terus membesar sehingga mengakibatkan keberadaan rumah-rumah penduduk di gampong setempat makin terancam.
“Solusinya memang harus segera di bongkar untuk menghindari bangunan rumah amblas lalu hanyut dibawa arus sungai. Makanya, perangkat desa bersama puluhan masyarakat sedang menunggu persetujuan dari pemilik rumah untuk dilakukan langkah pembongkaran,” ujar Misbah seraya menyatakan pihaknya juga telah mengkoordinasikan langkah penanganan bencana alam ini dengan pihak BPBD Aceh Selatan.
Sementara itu, Kalak BPBD Aceh Selatan Cut Syazalisma S.STP yang di hubungi terpisah mengaku telah menerima informasi terkait kejadian bencana alam di Gampong Kede Padang, Kecamatan Kluet Utara tersebut.
“Saat ini saya telah menurunkan tim dari BPBD Aceh Selatan untuk melakukan peninjauan langsung untuk kepentingan langkah penanganan darurat yang akan kita lakukan,” ujarnya.