Satu Rumah di Kedai Padang Hilang Terseret Arus Sungai Kluet

TheTapaktuanPost | Kluet Utara. Bencana pengikisan tebing sungai (erosi) akibat meluapnya Krueng Kluet di Gampong Kedai Padang, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan tak saja meluluhlantakkan beberapa rumah warga hingga harus di bongkar paksa, tapi juga mengakibatkan 1 unit rumah hilang setelah amblas lalu terseret arus Sungai Kluet.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan Cut Syazalisma S.STP mengatakan, 1 unit rumah warga yang hilang terseret arus Sungai Kluet pada Senin (17/5/2021) malam tersebut milik mantan Ketua KPA Aceh Selatan, Alfa Rahman alias Agen.

Bacaan Lainnya

“Selain 1 unit rumah hanyut terseret arus sungai, 5 unit rumah warga lainnya terpaksa harus dibongkar paksa oleh masyarakat karena sudah terancam amblas ke sungai,” kata Cut Syazalisma kepada wartawan di Tapaktuan Selasa (18/5/2021).

Pihaknya, sambung Cut Syazalisma, akan terus melakukan upaya penanganan terhadap luapan sungai Kluet yang berdampak ke wilayah muara Gampong Keude Padang, Kecamatan Kluet Utara.

“Kita terus berkoordinasi dengan BPBA dan BNPB Pusat untuk mencari solusi penanganan, karena saat ini masih ada 35 rumah masyarakat lagi yang terancam akan amblas dan terseret arus sungai,” ujarnya.

Kejadian seperti ini, kata Cut Syazalisma, sebenarnya telah pernah terjadi sebelumnya yaitu dalam rentang waktu tahun 2017 – 2020. Saat itu, sebanyak 12 unit rumah warga juga telah hilang akibat amblas lalu terseret arus sungai.

“Jika di totalkan sampai saat ini telah mencapai puluhan rumah warga menjadi korban keganasan luapan sungai Kluet. Kondisi ini tentu sangat menyedihkan dan meresahkan masyarakat,” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya berharap kepada Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Pusat segera merespon serius bencana alam yang sudah sangat meresahkan masyarakat di Gampong Kedai Padang, Kecamatan Kluet Utara tersebut.

“Semoga akan ada ketersediaan anggaran baik dari APBA maupun dari BNPB sumber APBN. Sehingga bencana alam yang sudah berlangsung lama ini segera ada solusi penanganan yang konkrit dan komprehensif,” harapnya.

Pos terkait