Masyarakat Kecamatan Kluet Utara Dilatik Pembibitan Sawit dan Kelapa Hibrida

TheTapaktuanPost | Kluet Utara. Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pemulihan ekonomi dan ketahanan pangan, Badan Koordinasi Antar Gampong (BKAG) Kecamatan Kluet Utara menggelar pelatihan usaha pembibitan kelapa sawit dan kelapa hibrida di Gedung Serbaguna Kecamatan Kluet Utara, Selasa (15/11/2022).

Pembukaan pelatihan yang diselenggarakan BKAG Kluet Utara ini dihadiri Bupati Aceh Selatan yang diwakili Asisten Pemerintahan, Kamarsyah, Kepala Inspektorat Aceh Selatan, Yusrizal, Kadis DPMG  Agustinur, Camat Kluet Utara, Misbah S.Ag serta unsur Muspika para keuchik dan peserta yang mewakili desa se- Kluet Utara.

Bacaan Lainnya

Ketua BKAG Kluet Utara, Safrijal dalam sambutannya memaparkan bahwa program pelatihan tersebut merupakan upaya BKAG Kluet Utara dalam meningkatkan kapasitas masyarakat di bidang pertanian dan perkebunan khusus kelapa sawit dan kelapa hibrida sebagai wujud menyukseskan program ketahanan pangan di Kluet Utara.

Keuchik Desa Simpang Empat itu menyebutkan kegiatan pelatihan itu terselenggara berkat kerjasama semua pihak, yaitu kerja sama 21 desa dalam wilayah Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan dengan sumber dana yang berasal dari alokasi dana ketahanan pangan masing-masing desa yaitu sejumlah Rp7 Juta/desa.

Pelatihan ini diikuti oleh 21 desa yang ada dalam wilayah Kecamatan Kluet Utara yang diwakili oleh 3 orang peserta dari masing-masing desa dengan total keseluruhan peserta sebanyak 63 orang.

“Pelatihan ini terdiri dari pelatihan pembibitan sawit dan pelatihan pembibitan kelapa hibrida serta di tambah dengan steck atau pencangkokan silang,” ujarnya.

Bupati Aceh Selatan, diwakili Asisten Pemerintahan, Kamarsyah menyampaikan bahwa perkebunan merupakan subsektor strategis yang secara ekonomis, ekologis, dan sosial budaya memegang peran penting dalam pembangunan nasional. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 18 tahun 2004 tentang perkebunan, secara ekonomi, subsektor perkebunan berfungsi untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta memperkuat struktur ekonomi masyarakat.

Kamarsyah mengatakan secara ekologi, subsektor perkebunan berfungsi meningkatkan konservasi tanah dan air, penyerapan karbon, penyedia oksigen, serta penyangga kawasan lindung. Sedangkan dalam kerangka sosial budaya, subsektor perkebunan berfungsi sebagai perekat dan pemersatu masyarakat, terlebih mengingat Kabupaten Aceh Selatan merupakan daerah agraris yang memiliki potensi sektor pertanian dan subsektor perkebunan yang cukup besar.

Selain itu tanaman kelapa, baik sawit maupun hibrida, merupakan tanaman serbaguna dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini sering pula disebut pohon kehidupan. Dikarenakan bagian pada tanaman ini, mulai dari akar, batang, daun, hingga buahnya, dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia sehari-hari, juga sebagai bahan baku produk industri, seperti minyak makan, sabun, kosmetik serta produk-produk lainnya.

“Komoditas kelapa sawit dan kelapa hibrida memiliki nilai strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Untuk itu, pemerintah Kabupaten Aceh Selatan memberikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan usaha pembibitan kelapa sawit dan kelapa hibrida,” kata Kamarsyah seraya mengharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan ini, dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan para petani kelapa sawit dan kelapa hibrida, agar hasil produksi lebih maksimal. Karena hal itu tentunya juga bermuara kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Pos terkait