TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Aceh Selatan telah mendatangkan pawang untuk menangkap Harimau yang meresahkan warga Kota Tapaktuan sejak beberapa pekan terakhir.
Bahkan “siraja hutan” itu telah sempat menebar ancaman serius pasca memangsa 2 ekor kambing milik masyarakat setempat.
Kepala BKSDA Aceh Selatan, Wirli, mengatakan untuk menangkap Harimau yang sangat meresahkan warga tersebut selain telah mendatangkan pawang pihaknya juga telah memasang dua perangkap masing-masing di seputaran perumahan Kolam Aroya dan dibelakang SDN Batu Itam.
“Sejak 8 Juli 2022 lalu kami sudah memasang perangkap di seputaran perumahan Kolam Aroya, dan pada tanggal 16 Juli kami kembali memasang perangkap di belakang SDN Batu Itam, total perangkap yang telah terpasang sudah dua,” kata Wirli kepada wartawan di Tapaktuan Sabtu (22/7/2022).
Untuk memaksimalkan langkah penanganan, sambung Wirli, saat ini pihaknya secara resmi telah mendatangkan pawang Harimau bernama Jauhari asal Gunong Paro, Aceh Besar.
“Pawang Jauhari ini merupakan anak pertama dari almarhum pawang Syawarni Sabi asal Meulaboh, Aceh Barat,” kata Wirli.
Sejak hari ini, lanjut Wirli, pawang harimau yang di datangkan dari Gunong Paro, Aceh Besar tersebut sudah mulai melakukan pemanggilan harimau.
Sementara itu, Pawang Harimau Jauhari yang dimintai tanggapannya secara terpisah membenarkan bahwa dia sudah mulai melakukan pemanggilan harimau Sumatera tersebut untuk dimasukkan ke dalam perangkap yang sebelumnya telah lebih dulu di pasang.
“Benar, sudah mulai saya panggil Harimau tersebut baik harimau yang berada diperumahan Kolam Aroya maupun yang berada di Gampong Batu Itam,” ungkapnya.
Berdasarkan keahlian ilmu yang ia miliki, dia memprediksi bahwa harimau yang berjenis kelamin betina itu masih berada tidak jauh dari lokasi tempat kejadian.
“Hanya saja kita tinggal menunggu waktu yang tepat agar Harimau tersebut datang dan masuk sendiri keperangkap. InsyaAllah dalam waktu dekat ini harimau itu segera akan tertangkap karena jenisnya jinak,” pungkasnya.
