TheTapaktuanPost | Bakotim. Salah seorang warga berstatus orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) berinisial JM (42) asal Gampong Ujong Pulo Rayeuk, Kecamatan Bakongan Timur (Bakotim), Kabupaten Aceh Selatan tiba-tiba mengamuk membacok abang iparnya berinisial M (50) hingga tewas.
Tak hanya itu, pria yang bekerja sebagai nelayan itu juga membacok 4 orang lainnya yakni istrinya, 2 orang kakak iparnya serta 1 orang anggota polisi hingga mengalami luka parah. Pelaku juga mencoba membakar rumah dengan cara membakar kasur tempat tidur. Pelaku yang menenteng benda tajam (parang atau golok), terus menebar ancaman kepada ratusan warga yang memadati lokasi kejadian.
Keganasan pelaku baru berhasil dihentikan setelah aparat kepolisian dari Polres Aceh Selatan melepaskan timah panas guna melumpuhkan pelaku.
Kapolres Aceh Selatan, AKBP Nova Suryandaru melalui Kasatreskrim Iptu Deno Wahyudi mengungkapkan, tragedi berdarah itu terjadi di Gampong Ujong Pulo Rayeuk pada Senin (12/12/2022) sekira pukul 16.00 WIB.
“Aparat terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur dengan cara melepaskan tembakan guna melumpuhkan pelaku,” kata Iptu Deno Wahyudi kepada wartawan di RSUDYA Tapaktuan, Senin malam.
Kasatreskrim mengatakan, keganasan pelaku mengakibatkan abang iparnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Bakongan Timur.
“Korban ditikam pelaku beberapa liang di ulu hati dengan menggunakan gunting. Warga dan polisi sudah berusaha menyelamatkan nyawa korban, namun tak tertolong,” ujar Kasatreskrim.
Emosi yang memuncak pelaku juga menghantam istrinya sendiri inisial HAF (41) dan dua orang kakak iparnya Ros (47) dan Nur (56) serta anggota polisi Polres Aceh Selatan bernama Aipda Rudiansyah (40).
“Beruntung Rudiansyah mengenakan lencana, jika tidak perutnya akan terburai. Melihat kebengisan tersangka yang tidak reda serta melawan petugas, kami terpaksa mengambil tindakan tegas dengan memuntahkan timah panas di bagian kaki,” ungkap Deno Wahyudi mengaku terjun langsung dilokasi.
Kasatreskrim menceritakan, setiba pihaknya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), lokasi sudah ramai dipadati massa, namun tidak ada yang berani mendekat karena pelaku tidak melepaskan senjata tajam di tangan serta bersembunyi di lantai dua rumah.
“Saat ini dua korban dan pelaku menjalani rawatan di RSUD-YA Tapaktuan. Sementara salah seorang korban atas nama NUR dirawat di Puskesmas Bakotim. Sedangkan anggota polisi hanya menderita luka ringan di bagian kuping kanan dan lengan kiri,” aku Deno.
Ia menambahkan, selain melumpuhkan pelaku, petugas kepolisian juga menyita barang bukti (BB) berupa dua batang besi, satu batang pipa, sebilah parang, Pipa besi, kayu broti, gunting dan pakaian.
“Melihat tindakan pelaku semakin brutal, kami harus mengambil tindakan tegas dan terukur. Sebelum memakan korban lebih banyak, palaku ditembak di bagian kaki kanan dan paha kanan. Kondisi ini mau tidak mau harus dilakukan,” tegas Deno.
Setelah dilumpuhkan, pelaku di bawa ke RSUD-YA Tapaktuan dengan pengawalan ketat dari petugas untuk mendapat perawatan medis. Jika tidak segera di evakuasi, pihak kepolisian juga khawatir tersangka akan diamuk massa.
“Kasus ini terus dikembangkan, termasuk menyelidiki kondisi dan sikap tersangka yang tega menghabisi nyawa abang iparnya sendiri serta membacok dan menikam empat korban lainnya termasuk anggota polisi,” pungkas Deno Wahyudi.