Ribuan Warga Terdampak Banjir di 22 Gampong 7 Kecamatan Aceh Selatan

TheTapaktuanPost | Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, mengatakan ribuan warga di 22 gampong yang tersebar di tujuh kecamatan di kabupaten itu terdampak banjir.

Petugas Pusat Pengendalian Operasi BPBD Aceh Selatan Agusriadi mengatakan banjir merendam pemukiman penduduk berkisar 20 hingga 50 centimeter.

Bacaan Lainnya

“Warga terdampak banjir tersebut mencapai 4.752 jiwa dari 1.292 kepala keluarga yang tersebar di 22 gampong di tujuh kecamatan,” kata Agusriadi di Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu (6/11/2021) seperti dikutip dari Antara.

Agusriadi menyebutkan tujuh kecamatan yang dilanda banjir tersebut yakni Kluet Tengah, Kluet Selatan, Kluet Utara, Kota Bahagia, Trumon Timur, dan Sawang.

Agusriadi mengatakan banjir tersebut terjadi akibat meluapnya air sungai ke pemukiman penduduk. Selain luapan air sungai, drainase atau saluran pembuangan air juga tidak berfungsi.

“Tim BPBD Kabupaten Aceh Selatan sudah bergerak ke lokasi banjir guna mengantisipasi dampak musibah tersebut. Tim juga berkoordinasi dengan aparatur gampong dan kecamatan setempat,” kata Agusriadi.

Sedangkan beberapa gampong lainnya yang terendam banjir masih dalam pendataan. Tim di lapangan terus memperbaharui informasi mengenai banjir tersebut, kata Agusriadi.

“Genangan air di beberapa gampong sudah mulai surut. Namun, di beberapa kawasan masih terlihat mendung dan hujan. Karena itu, kami meminta masyarakat mewaspadai banjir susulan,” katanya menambahkan.

10 Kabupaten di Aceh Potensi Banjir dan Longsor

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan 10 kabupaten di Aceh memiliki potensi banjir dan tanah longsor akibat intensitas hujan tinggi pada akhir 2021, sehingga warga diminta meningkatkan kewaspadaan.

“BMKG selalu memonitor perkembangan cuaca maupun indikator yang menyebabkan bencana hidrometeorologi di Aceh,” kata Koordinator BMKG Provinsi Aceh Nasrol Adil di Aceh Besar, Kamis (4/11/2021).

Beberapa daerah yang diperkirakan BMKG akan terjadi banjir dengan kategori tinggi pada akhir tahun meliputi wilayah barat selatan Aceh seperti Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Singkil dan Aceh Selatan.

Sementara untuk wilayah pantai timur Aceh di antaranya Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara, yang juga memiliki potensi banjir akibat intensitas hujan tinggi.

“Potensi banjir ini untuk wilayah barat selatan kita prediksi antara pekan kedua hingga pekan keempat November. Dan wilayah timur itu antara pekan kedua Desember hingga akhir Desember 2021,” katanya.

Sedangkan daerah dengan potensi terjadinya tanah longsor meliputi wilayah Aceh bagian tengah seperti Kabupaten Gayo Lues, Aceh Tengah dan Aceh Tenggara.

Nasrol menjelaskan pada November ini diperkirakan adanya pergerakan suhu matahari untuk belahan bumi selatan sehingga mengalami tekanan rendah.

Kemudian pola tekanan tinggi membawa massa udara dari utara menuju arah selatan, terutama benua Asia yang memiliki banyak uap air, yang melewati benua maritim Indonesia.

Selanjutnya, kata dia, dalam pergerakan tersebut terdapat pola angin (streamline). Dan streamline massa udara itu memiliki pola pembelokan di wilayah atmosfer Aceh sehingga terbentuknya belokan angin secara intensif, yang menyebabkan pembentukan awan hujan di Aceh semakin aktif pada November.

“Terutama pada medio November ini. Karena secara statistik klimatologis, puncak musim hujan di Aceh rata-rata di November ini,” katanya.

Oleh karenanya, intensitas hujan tinggi tersebut yang memicu terjadinya dampak bencana hidrometeorologi di wilayah Tanah Rencong, berupa angin puting beliung, petir, angin kencang, banjir, tanah longsor dan gelombang laut tinggi.

Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah-langkah antisipasi terkait potensi bencana hidrometeorologi di Bumi Serambi Mekkah itu. (ant/cnn)

Pos terkait