Aparat Pemerintah Diminta Bijak Gunakan Media Sosial

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Komando Distrik Militer (Kodim) 0107/Aceh Selatan menggelar kegiatan komunikasi sosial dengan aparat pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan internet khususnya media sosial secara bijak.

Kegiatan yang mengangkat tema “Transformasi Digital Ciptakan Aparat Pemerintah Unggul” serta menghadirkan 2 orang narasumber masing-masing Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Aceh Selatan Rinaldi S.Sos
dan Salya Rater S.Kom M.Kom Dosen Politeknik Aceh Selatan tersebut berlangsung di Aula Markas Kodim 0107/Asel, Tapaktuan, Rabu (17/5/2023).

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini dibuka oleh Dandim 0107/Asel Letkol Arh Helmy Ariansyah, SE, dan turut dihadiri Forkopimda Plus, Kepala SKPK, Staf MPU Aceh Selatan, Staf Pengadilan Negeri Tapaktuan dan sejumlah Anggota Kodim 0107/Asel.

Rinaldi S.Sos dalam paparannya menerangkan, komunikasi sosial dalam membentuk aparatur pemerintahan yang adaptif di era transformasi digital dengan teknologi informasi yang semakin canggih serta terus berkembang pesat sekarang ini telah menjadi pilar penting dalam dunia internasional.

Perkembangan teknologi Informasi terutama internet ini, menjadi kebutuhan dasar yang dapat mempengaruhi aktivitas ditengah-tengah masyarakat.

“Sistem pemerintahan di Indonesia turut berubah dengan adanya transformasi digital, transformasi digital mengubah berbagai sendi kehidupan masyarakat menjadi lebih cepat, instan, dan sederhana,” kata Rinaldi.

Lanjutnya, untuk merealisasikan pemanfaatan media sosial itu, tidak boleh mengabaikan segala bentuk informasi, maka dari itu setiap orang dituntut harus menyaring secara cermat setiap informasi yang diterima.

“Jangan sampai langsung ditelan mentah-mentah, melainkan harus di sharing terlebih dahulu secara cermat. Kalau dalam dunia jurnalistik istilahnya memverifikasi data,” tegasnya.

Namun dibalik kekurangannya itu, kata Rinal, pasti banyak sisi positifnya. Dan hal itu menjadi tugas pemerintah untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat.

“Masyarakat juga harus melek teknologi, sehingga cerdas melakukan filter dengan ilmu pengetahuan dan wawasannya,” ujar Rinaldi.

Soalnya, sambung Rinaldi, setiap informasi yang ada khususnya yang bertebaran di media sosial tidak semuanya sudah pasti benar. Dalam agama itu ada namanya tabayyun, cek dan ricek dulu informasi yang masuk atau diterima, membacalah dari sumber-sumber yang resmi.

“Salah satunya itu terkait berita tentang pemerintahan ambillah referensi dari website yang domain belakangnya (.go.id), upaya-upaya seperti ini untuk memastikan bahwa masyarakat itu sudah cerdas memilih dan memilah setiap informasi,” pesan Rinaldi.

Pos terkait