Sejak dibangun Tahun 1980, Pasar Inpres Tapaktuan baru di Revitalisasi Tahun 2020

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Bangunan Pasar Inpres Tapaktuan yang merupakan satu-satunya pusat pasar terbesar di ibu kota Kabupaten Aceh Selatan pertama sekali dibangun tahun 1980 silam. Namun bangunan pasar yang sudah sangat tua tersebut baru berhasil dilakukan revitalisasi pada tahun 2020 lalu.

Hal itu diungkapkan Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran dalam sambutannya saat meresmikan operasional pasar inpres Tapaktuan, Rabu (17/3/2021).

Bacaan Lainnya

“Sejak dibangun tahun 1980 silam, bangunan Pasar Inpres Tapaktuan ini baru berhasil di revitalisasi pada tahun 2020 lalu,” ungkap bupati.

Bupati meminta, revitalisasi Pasar Inpres Tapaktuan yang menghabiskan anggaran mencapai miliaran rupiah sumber APBN dan DOKA tahun 2020 tersebut, hendaknya jangan disia-siakan. Ke depannya diminta harus memperhatikan aspek kebersihan, keamanan dan kenyamanan lingkungan sehingga kesan pasar tradisional yang kumuh, kotor serta jorok bisa dihilangkan.

“Penataan pasar diharapkan dapat dilakukan dengan maksimal, sehingga bernuansa estetika pasar modern,” pinta Tgk. Amran.

Dengan telah direvitalisasi bangunan pasar tersebut, bupati berharap agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya dalam jangka waktu panjang. Masyarakat sebagai konsumen harus merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi. Karena itu, kepada pihak pengelola Pasar Inpres Tapaktuan diminta harus benar-benar memperhatikan aspek pendayagunaan dan pemeliharaannya sehingga ke depannya pasar tersebut mampu mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara lebih baik.

Upaya pengembangan pasar, lanjut Tgk. Amran, juga membutuhkan inovasi-inovasi baru sehingga hasilnya selain berpotensi dapat meningkatkan pertumbunan ekonomi dan daya beli juga bisa menjadi bagian dari upaya pemenuhan hak-hak masyarakat akan layanan public yang berkualitas.

“Langkah itu juga bagian dari misi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas transaksi ekonomi dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Makanya, untuk memajukan Pasar Inpres Tapaktuan ini, dibutuhkan komitmen semua pihak baik dari para pedagang maupun masyarakat sebagai pembeli. Bentuk komitmen itu termasuk sama-sama memanfaatkan pasar serta seluruh fasilitasnya dengan baik,” pesan bupati.

Terakhir bupati juga berpesan kepada pengelola pasar untuk senantiasa secara berkelanjutan terus mengevaluasi operasional Pasar Inpres Tapaktuan. Setiap ditemukan kelemahan segera diperbaiki, sehingga tujuan revitalisasi pasar tersebut untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan terhadap para pedagang dan masyarakat benar-benar terwujud.

Kadisdagperinkop dan UKM Aceh Selatan, T. Harida Aslim SE MM menyebutkan, Pasar Inpres Tapaktuan yang baru diresmikan tersebut dibangun melalui dua pos mata anggaran yaitu bangunan los pasar ikan dan daging terdiri dari 56 meja dan 10 unit kios dibangun melalui sumber anggaran APBN tahun 2020 dan bangunan satu lagi yang terdiri dari sebanyak 32 kios dibangun melalui sumber anggaran DOKA tahun 2020.

“Meskipun ini masih berstatus pasar tradisional ke depannya manajemen pasar akan memperhatikan aspek kebersihan, keamanan dan kenyamanan lingkungan sehingga kesan pasar tradisional yang kumuh dan kotor bisa dihindari serta penataannya bisa dilakukan dengan lebih maksimal agar setara dengan pasar modern,” ujarnya.

Pos terkait