TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran melakukan tepung tawar (Peusijuk) 3 unit mobil ambulance BLUD RS dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan dan 7 unit sepeda motor (Sepmor) trail tactical milik Satpol PP dan WH yang dipusatkan di RSUDYA Tapaktuan, Jumat (7/1/2022) siang.
Plt. Direktur BLUD RSYA Tapaktuan, dr. Syah Mahdi Sp.PD dalam laporannya mengatakan, tiga unit mobil ambulance yang terdiri dari 2 unit ambulance rujukan pasien jenis Hiace Premio dan 1 unit ambulance jenazah jenis Hiace commuter tersebut merupakan hasil pengadaan sumber dana DAK tahun 2021 sebesar Rp. 2,5 miliar lebih.
“Khusus ambulence jenazah jenis Hiace commuter ini merupakan pengadaan yang perdana di RSUDYA Tapaktuan. Kendaraan yang dilengkapi berbagai fasilitas lengkap ini akan melengkapi kebutuhan mobil jenazah yang sebelumnya memang belum tersedia sesuai standar. Semoga proses pengantaran jenazah ke depannya tidak ada kendala lagi,” kata Syah Mahdi.
Sedangkan 2 unit mobil ambulance rujukan pasien jenis Hiace Premio, lanjut Syah Mahdi, merupakan jenis kendaraan yang telah memenuhi standar sesuai kebutuhan RSUDYA Tapaktuan. Kendaraan ini juga akan melengkapi kebutuhan ambulance yang telah ada sebelumnya di rumah sakit tersebut sebanyak 9 unit.
“Dua unit ambulance rujukan ini telah memenuhi standar dibandingkan 9 unit ambulance rujukan yang telah ada sebelumnya. Misalnya jika dibandingkan ambulance jenis Kijang Innova tidak bisa diberikan tindakan medis dari atas kendaraan, maka 2 unit ambulance baru ini sudah bisa diberikan tindakan medis dari atas kendaraan, sehingga pasien rujukan dapat lebih tertolong,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan adanya tambahan 2 unit mobil ambulance rujukan dan 1 unit ambulance jenazah ini, ke depannya tidak akan terjadi lagi antrian terlalu lama saat hendak mengantar pasien rujukan atau mengantar jenazah ke seluruh pelosok Aceh Selatan maupun ke luar daerah.
“Selama ini, kita sering mengalami kendala saat hendak mengantar pasien rujukan karena kendaraan sedang dalam perjalanan. Mudah-mudahan ke depannya kendala serupa tidak terulang lagi,” harap Syah Mahdi.
Sementara itu, Kasatpol PP dan WH Aceh Selatan, Dicky Ichwan S.STP dalam laporannya menyebutkan, 7 unit sepeda motor trail tactical yang di peusijuk itu merupakan hasil pengadaan sumber dana DOKA tahun 2021 sebesar Rp. 275 juta lebih.
Kendaraan ini akan digunakan untuk mengoptimalkan proses pemantauan dan pengamanan potensi-potensi pelanggaran hukum di seluruh pelosok daerah itu dalam rangka penegakan syariat islam.
“Selama ini kami memang sering mengalami kendala dan hambatan tidak mampu menjangkau ke beberapa titik lokasi tertentu karena keterbatasan fasilitas yang ada. Semoga dengan telah adanya fasilitas kendaraan ini proses penegakan syariat islam di daerah ini dapat lebih maksimal lagi,” kata Dicky.
Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran meminta kepada kedua instansi yang menerima pengadaan fasilitas kendaraan baru ini, dapat memberikan pelayanan lebih maksimal lagi kepada masyarakat, dengan bekerja penuh keikhlasan dan bertanggungjawab.
“Saya minta tugas dan kewajiban harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan. Meskipun memang sudah menjadi bagian dari tugas negara yang harus dilaksanakan, tapi harus dilaksanakan dengan ikhlas sehingga apa yang dikerjakan akan menjadi nilai ibadah kepada ALLAH SWT,” pinta bupati.
Pesan itu secara khusus disampaikan bupati kepada RSUDYA Tapaktuan yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.
“Khususnya pelayanan di rumah sakit, orang datang ke sini semuanya ingin mendapatkan bantuan kesehatan. Jadi, harus diprioritaskan untuk dibantu, jangan sekali-kalipun kecewakan masyarakat,” pesan bupati, seraya meminta kepada seluruh managemen dan staf harus tetap menjaga kekompakan dengan berjalan seiring sejalan, tak boleh terpecah-belah.
“Kekompakan internal harus diutamakan dulu, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat diberikan lebih maksimal dan berkualitas, demi mewujudkan visi misi Pemerintah AZAM,” tegas bupati
Bupati juga berpesan kepada Satpol PP dan WH agar memanfaatkan fasilitas kendaraan yang telah ada itu, sesuai peruntukan dan kebutuhan dilapangan.
“Jangan sekali pun menggunakan kendaraan yang pengadaannya menggunakan uang rakyat ini untuk bergaya-gaya. Melainkan, gunakanlah sesuai peruntukan dan kebutuhan dilapangan dalam rangka memaksimalkan penegakan syariat islam di daerah ini,” pungkas bupati.