BKSDA Aceh Usir Gajah Liar di Gampong Kapa Sesak Trumon Timur Menggunakan Mercon

TheTapaktuanPost | Trumon Timur. Petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melalui Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam bersama petugas CRU Trumon dan Mitra WCS_IP,Fkl serta dibantu masyarakat setempat melakukan pengusiran kawanan gajah liar yang telah mengobrak abrik lahan perkebunan dan pertanian masyarakat di Gampong Kapa Sesak, Kecamatan Trumon Timur, Aceh Selatan.

Sejauh ini, langkah penggiringan dan pengusiran kawanan gajah liar agar kembali ke hutan ini masih dilakukan dengan cara tradisional yaitu menggunakan mercon, belum sampai ke tahap di turunkan gajah jinak yang ada di CRU Trumon.

Bacaan Lainnya

“Kita sudah turunkan petugas sebanyak 5 orang ke titik lokasi sejak satu pekan sebelum Lebaran Idul Fitri lalu. Saat ini petugas bersama masyarakat setempat terus berupaya melakukan pengusiran dan penggiringan gajah liar tersebut agar kembali ke hutan,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Aceh, Hadi Sofyan S.Si M.Sc saat dihubungi oleh TheTapaktuanPost dari Tapaktuan, Selasa (18/5/2021).

Dalam kesempatan itu, Hadi Sofyan membantah pernyataan Camat Trumon Timur, Husin S.Pd yang sebelumnya menyebutkan sejak serangan kawanan gajah liar 9 Mei 2021 lalu meluluhlantakkan lahan pertanian dan perkebunan masyarakat, hingga kini belum ada langkah penanganan dari pihak terkait.

“Jelas keliru pernyataan Camat Trumon Timur tersebut, sebab faktanya dilapangan kami telah menurunkan petugas ke lokasi sejak 1 minggu sebelum Lebaran Idul Fitri. Langkah pengusiran kawanan gajah liar oleh petugas kami bersama masyarakat setempat masih berlangsung,” ujarnya seraya menyatakan jika dalam beberapa hari ke depan gangguan gajah liar belum juga berakhir maka pihaknya akan menambah jumlah petugas ke titik lokasi mencapai 10 orang.

Sebelumnya, sambung Hadi Sofyan, tim BKSDA menerima laporan melalui sambungan telepon bahwa rombongan gajah liar kembali turun ke lahan perkebunan milik masyarakat di Gampong Kapa Sesak.

Setelah menerima informasi, tim langsung menuju ke titik lokasi konflik Gajah – Manusia dengan melakukan pengecekan seluruh jalur pintu keluar gajah dari kawasan hutan ke lahan perkebunan dan pertanian milik masyarakat setempat.

“Hasil pengecekan petugas, berhasil ditemukan jejak dan kotoran gajah. Petugas langsung melakukan upaya penggiringan dari kawasan hutan muda milik masyarakat ke kawasan hutan. Selain itu, petugas juga melakukan patroli malam bersama masyarakat,” ungkapnya.

Saat itu, sambung Hadi Sofyan, petugas BKSDA bersama masyarakat berhasil menggiring kawanan gajah liar tersebut kembali ke kawasan hutan. Namun pada malam harinya kawanan gajah liar tersebut kembali masuk lagi ke lahan perkebunan masyarakat.

“Sampai saat ini tim BKSDA bersama masyarakat terus berusaha menggiring kawanan gajah liar tersebut agar tidak kembali lagi ke lahan perkebunan masyarakat,” pungkasnya.  

Pos terkait