Keuchik Ie Meudama: Saya Difitnah Keji, Sebodoh-bodoh Saya Masih Berfikir Waras

  • Whatsapp

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Keuchik Gampong Ie Meudama, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, Ajudin, mengatakan, tuduhan dia menggelar pesta miras bersama wanita penghibur dan lelaki asing didalam rumahnya fitnah keji yang tak masuk logika sehat.

“Saya bukan pemabuk dan pemain perempuan. Sebodoh-bodohnya saya masih mampu berfikir waras. Saya adalah orang yang dituakan dikampung,” kata Ajudin di Tapaktuan, Sabtu (3/2/2024) malam.

Bacaan Lainnya

Ajudin bersama istrinya dan beberapa warga pada malam itu secara khusus berangkat ke Tapaktuan menjumpai wartawan mengklarifikasi tuduhan yang menurutnya fitnah keji dari oknum warga setempat.

Ia menduga, pemicu persoalan ini berawal dari persaingan dan pertarungan politik.

Menurutnya, klaim oknum tuha peut menyatakan telah menggerebek rumahnya pada Jumat (26/1/2024) pukul 02.30 WIB merupakan informasi bohong alias hoax. Yang ada pada malam itu sekitar 6 orang warga mendatangi rumahnya namun tak sampai menginjakkan kaki kedalam rumah, melainkan hanya diluar rumah.

Logikanya, kata Ajudin, dari mana diketahui dalam rumahnya tersedia kamar kusus untuk pesta miras diselingi dentuman musik karoke. Makanya diapun balik bertanya apakah mampu ditunjukkan siapa wanita penghibur dan lelaki asing yang sedang pesta miras didalam rumahnya itu?. Terkait hal ini, Ajudin menegaskan akan meminta pertanggungjawaban dengan menunjukkan bukti-bukti yang konkrit.

“Tidak benar pukul 02.30 WIB, yang benar mereka datang sekitar pukul 23.30 WIB. Kebetulan saat itu saya sedang menghadiri sebuah acara di kampung. Kami memiliki anak bayi berumur 3 bulan dalam rumah. Dan pada malam didatangi itu, ada adik lelaki dan adik ipar saya dalam rumah. Sekitar 30 meter juga ada rumah adik kandung saya perempuan. Jadi kami ada saksi-saksi yang melihat dan mendengar langsung kronologis malam itu,” beber Ajudin.

Kemudian terkait temuan minuman keras dan tuak yang diklaim ditemukan dirumahnya sebagaimana foto yang beredar. Ajudin mengaku tidak mengetahui asal usul miras tersebut. Tapi dia membenarkan bahwa latarbelakang dinding rumah di foto yang tersebar itu adalah rumahnya.

“Di foto itu seseorang memegang botol miras ditangan kanannya dan tuak ditangan kirinya. Seolah-olah ditemukan dirumah saya. Saya pastikan barang haram itu bukan milik saya. Makanya harus dibuktikan asal usulnya dari mana,” tegas Ajudin.

Lebih lanjut, Ajudin mengatakan terkait desakan dan permintaan oknum tuha peut bersama sebagian warga agar Pj. Bupati Aceh Selatan segera menggantinya, diakui Ajudin tak masalah baginya. Namun sangat ia sayangkan cara yang ditempuh seperti cara bar-bar sangat keji tak manusia menjurus penzaliman.

“Sebenarnya, jika didatangi baik-baik saya siap berhenti, sebab jabatan ini adalah amanah masyarakat. Jika masyarakat masih membutuhkan saya siap bekerja, demikian juga sebaliknya,” kata Ajudin.

Namun karena cara yang ditempuh sudah bercampur dengan fitnah keji merusak ranah privasi pribadi dan keluarganya, maka Ajudin pun harus membuktikan ke publik bahwa tuduhan itu fitnah keji.

“Jika benar ada seperti tuduhan itu, tolong dilampirkan bukti-bukti yang kuat (otentik),” pungkasnya seraya menyatakan masih mengkaji akan menempuh jalur hukum.

Pos terkait