Salah Seorang Dokter Spesialis RSUDYA Tapaktuan Positif Covid-19

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami lonjakan di Kabupaten Aceh Selatan. Dalam sehari mencapai 3 kasus.

Dari 3 orang positif tersebut, satu diantaranya adalah salah seorang dokter spesialis senior di RSUDYA Tapaktuan.

Bacaan Lainnya

Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas PP Covid-19 Aceh Selatan, Sri Milda SKM yang dikonfirmasi TheTapaktuanPost di Tapaktuan, Rabu (29/7/2020) membenarkan tiga kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu.

“Kepastian ini kita peroleh setelah keluar hasil pemeriksaan swab RT-PCR Balitbangkes Aceh pada Selasa (28/7/2020) sekitar pukul 22.00 WIB semalam,” kata Sri Milda.

Ketiga orang tersebut adalah inisial W dan Y dari Kecamatan Tapaktuan dan R dari Kecamatan Sawang.

Dari ketiga pasien positif ini, jelas Sri Milda, memiliki rangkaian kasus berbeda, dimana semuanya tidak ada riwayat perjalanan ke luar daerah atau dari wilayah zona merah Covid-19.

Pertama adalah pasien inisial W merupakan salah seorang petugas sanitasi di RSUDYA Tapaktuan. Diketahui yang bersangkutan telah positif Covid-19 dari hasil tracking kontak erat dengan pasien pertama terkonfirmasi positif Covid-19 yang juga petugas sanitasi di ruang khusus Covid-19 RSUDYA inisial,I. Pasien I ini sudah lebih dulu menjalani perawatan dan isolasi di ruang khusus Covid-19 rumah sakit tersebut.

“Setelah pasien I, terkonfirmasi positif Covid-19 kami melakukan tracking kontak erat secara menyeluruh. Pertama kepada istri dan keluarga dekatnya, ternyata istri dan keluarganya negatif. Terus masuklah kepada teman-temannya di RSUDYA. Salah satunya inisial W itu adalah temannya sama-sama Clining Service (CS) di rumah sakit. Setelah keluar hasil pemeriksaan swab ternyata positif,” papar Sri Milda.

Sampai saat ini, kata Sri Milda, masih ada juga hasil pemeriksaan swab terhadap kontak erat dengan pasien petugas sanitasi inisial,I, yang belum keluar hasilnya dari Balitbangkes Aceh.

Kasus kedua, sambung Sri Milda, adalah bermula dari masuknya salah seorang pasien melalui IGD rumah sakit tersebut inisial, R, dari Kecamatan Sawang yang ditangani oleh salah seorang dokter spesialis rumah sakit tersebut inisial, Y.

Pasien inisial R ini, sebelumnya dilakukan pemeriksaan rapid test dengan hasilnya reaktif. Kemudian diambil sample swabnya termasuk dokter spesialis inisial Y meminta di swab juga karena telah melakukan kontak erat dengan pasien R tersebut. Ternyata setelah keluar hasilnya dari Balitbangkes Aceh, kedua-duanya terkonfirmasi positif Covid-19.

“Berdasarkan hasil keterangan dari pasien R dari Sawang ini, mengaku bahwa yang bersangkutan tidak ada melakukan riwayat perjalanan dari luar daerah,” ungkap Sri Milda.

Minta Pasien Jujur

Sementara itu, Ketua Tim Siaga Covid-19 yang juga Kabid Pelayanan Medik RSUDYA Tapaktuan, dr. Syah Mahdi Sp.PD meminta kepada masyarakat yang berobat ke rumah sakit tersebut agar mau dengan kesadaran sendiri berkata jujur mengenai riwayat perjalanan, keluhan dan gejala penyakit yang di rasakan serta apakah sudah pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Sebab dengan bersedia berkata jujur, memudahkan tim medis rumah sakit melakukan penanganan dan tindakan secara cepat dan maksimal.

“Sebab prinsipnya yang kita inginkan adalah proses penanganan cepat dan maksimal. Namun dengan tidak bersedia berkata jujur maka akan beresiko fatal terhadap diri pasien itu sendiri dan bagi tenaga medis itu sendiri. Sehingga bukan mempercepat penanganan kesehatan tapi menambah rumit proses penanganannya,” kata dr. Syah Mahdi.

Selain itu, dr. Syah Mahdi juga meluruskan makna kata isolasi pasien Covid-19, agar tidak meresahkan masyarakat dan keluarga pasien.

Menurutnya, tindakan isolasi pasien positif Covid-19 itu adalah untuk memisahkan pasien tersebut dengan pasien yang sehat. Bukan dalam artian memenjarakan atau mengurung orang. Tapi memisahkan sementara waktu.

“Masyarakat jangan khawatir, bukan seolah-olah ketika sudah di isolasi sudah tamatlah riwayatnya. Bukan seperti itu. Sebab itu hanya sementara waktu saja, kan sudah ada 2 orang pasien positif Covid-19 di RSUDYA yang sudah sembuh kembali ke rumahnya,” ujarnya.

Terkait adanya salah seorang dokter spesialis RSUDYA Tapaktuan terkonfirmasi positif Covid-19, dr. Syah Mahdi memastikan bahwa pihak rumah sakit tersebut akan melakukan tracking menyeluruh terhadap semua kontak erat dengan dokter spesialis tersebut.

“Hari ini kita akan melakukan tracking, baik terhadap keluarga beliau maupun dengan kontak erat lainnya di rumah sakit,” tegasnya.

dr. Syah Mahdi juga memastikan bahwa, dalam setiap melakukan penanganan terhadap pasien, tenaga medis di rumah sakit tersebut selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai levelnya.

Level APD, jelas Syah Mahdi, ada level 1, 2 dan 3. Level 3 untuk penanganan pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi di ruang khusus Covid-19. Level 2 untuk menangani pasien rawatan yang melakukan kontak langsung dengan pasien dan level 1 tidak melakukan kontak langsung dengan pasien.

“Dokter spesialis ketika melakukan visit atau melakukan kontak langsung dengan pasien selalu memakai APD level 2. Termasuk dokter spesialis yang terkonfirmasi positif tersebut kami pastikan sudah menggunakan APD level 2,” sebutnya seraya berharap semoga hasil traking nanti semuanya negatif.

Plt. Kadiskes Aceh Selatan Novi Rosmita SE,M.Kes juga memastikan bahwa pihaknya telah mengarahkan pihak RSUDYA Tapaktuan agar segera melakukan tracking terhadap seluruh kontak erat dari pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Apalagi sudah ada 2 orang petugas RSUDYA yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kita sudah menyampaikan kepada Direktur RSUDYA Tapaktuan agar dilakukan tracking kepada semua kontrak erat. Khususnya terhadap petugas IGD dan petugas ruang isolasi untuk dilakukan Swab sebagai langkah antisipasi. Sebab petugas RS sudah 2 orang yang terkonfirmasi positif,” ujarnya seraya menyatakan langkah tracking serupa juga akan dilakukan pihaknya terhadap petugas dari Dinas Kesehatan Aceh Selatan.

Pos terkait