Kepala BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma S.STP mengatakan, peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) itu diketahui terjadi Rabu (20/3) sekitar pukul 13.00 WIB siang. Kebakaran yang sampai saat ini belum diketahui sumber api tersebut mengakibatkan seluas empat hektare lahan gambut hangus terbakar.
“Semburan asap disertai kobaran api yang membumbung tinggi ke udara mulai terlihat warga setempat sekitar pukul 13.00 WIB,” kata Cut Syazalisma kepada wartawan di Tapaktuan, Jumat (22/3).
Setelah menerima laporan, BPBD Aceh Selatan langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dan petugas pemadam kebakaran dibantu TNI/Polri dan masyarakat setempat ke lokasi untuk melakukan upaya pemadaman titik api.
“Sebelumnya, kita sempat mengerahkan armada mobil pemadam kebakaran dari Pos 06 Trumon ke lokasi, namun mengalami kendala karena tidak ada akses jalan yang dapat dilalui oleh mobil pemadam,” kata Cut Syazalisma.
Karena mobil pemadam tidak bisa sampai ke lokasi, akhirnya upaya pemadaman di lahan gambut yang dijadikan lokasi perkebunan sawit ini terpaksa dilakukan secara manual, di antaranya dengan cara memukul ranting pohon kayu ke titik api sampai kobaran api padam.
“Ranting kayu kita pukul ke titik api, sehingga api menjadi padam dan mengeluarkan asap. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini,” terang dia.
Sejauh ini, BPBD Aceh Selatan belum mengetahui penyebab kebakaran sekitar empat hektare lahan gambut tersebut.
“Untuk penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan aparat yang berwajib,” ungkapnya.
