TheTapaktuanPost | Sigli. Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Pidie, Effendi, Kamis (9/4/2020), mengatakan satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro, Sigli, positif virus Corona atau COVID-19. Pasien itu terpapar COVID-19 setelah kembali dari Medan, Sumatera Utara.
“Berdasarkan hasil Rapid Test yang dilakukan tim Medis RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, pasien nomor enam itu positif terjangkit virus Corona,” kata Efendi, dalam jumpa pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penggulangan COVID-19 di gedung Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie, Kamis.
Hadir pada acara konferensi pers tersebut, Waka Polres Pidie Kompol Iskandar, Ketua IDI Cabang Pidie, dr.Arika Husnayanti Aboebakar, Sp,Og (K), Kepala BPBD Pidie, Dewan Ansari, Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, dr.Muhammad Yassir, SP,An, dan Kabid Pelayanan RSUD Tgk Chik Ditiro, dr. Dwi Widjaya.
Efendi mengungkapkan, berdasarkan data yang dikantongi pihaknya jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Pidie saat ini berjumlah 22 orang, dan dalam proses pemantauan 12 orang. ODP yang telah selesai menjalani proses pemantauan sebanyak 10 orang.
“Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak delapan orang. Menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing sebanyak empat orang, dan yang sudah pulang dan sehat tiga orang,” lanjutnya.
Kabid Pelayanan RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, dr.Dwi Widjaya, membenarkan satu PDP yang nama dan alamatnya dirahasiakan, merupakan pasien nomor enam, dinyatakan positif terjangkit COVID-19.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil Rapid Test yang dilakukan tim medis RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli. Untuk memastikan kembali bahwa pasien nomor enam itu benar-benar terpapar COVID-19, pasien tersebut akan dirujuk ke RSUD dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh untuk pemeriksaan melalui swab.
“Pasien nomor enam ini dalam waktu dekat akan diperiksa dengan swab oleh RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh. Ini satu-satunya cara untuk memastikan apakah benar atau tidaknya pasien nomor enam ini terpapar COVID-19. Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama, hasilnya negatif,” katanya.
Kata dr Dwi Widjaya pemeriksaan melalui swab, hasilnya paling cepat satu minggu. Selama menunggu hasil test swab tersebut, pasien nomor enam tetap dirawat di RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli. Berdasarkan keterangan pasien kepada tim medis, pasien nomor enam ini terjangkit virus Corona setelah kembali dari Medan, Sumatera Utara.
“Dia mengaku setelah 10 hari kembali dari kota Medan, pasien ini merasa gejala, demam, batuk dan sakit kerongkongan. Baru dua hari ini dia dirawat di RSUD Tgk Chik Diro,” kata dr Dwi.
Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, dr Muhammad Yassir, Sp.An dalam kesempatan itu menambahkan, pihaknya dalam merawat dan melayani pasien COVID-19, sudah ada cara dan standardnya. Paling diutamakan dalam merawat pasien COVID-19, itu proteksi diri. Penggunaan baju jas hujan juga bisa untuk memproteksi diri sebagai pengganti baju azmat. Saat ini, sebut dia, baju azmat yang telah dipesan belum semuanya sampai.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Pidie, dr.Arika Husnayanti Aboebakar, Sp.OG, (K) mengatakan, dalam melawan virus Corona ini, tenaga medis itu bukan garda terdepan, melainkan adalah garda belakang.
“Jadi garda terdepan itu adalah kita masyarakat semua. Karena itu kami harapkan kepada masyarakat untuk mematuhi intruksi pemerintah,” katanya.
Wakapolres Pidie, Kompol Iskandar, dalam kesempatan itu menyampaikan, dengan adanya satu pasien yang sementara ini dinyatakan positif terpapar virus Corona melalui Rapit test hendaknya menjadi catatan bagi masyarakat Pidie, untuk selalu menjaga diri dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, kata Wakapolres, dengan mematuhi semua imbauan pemerintah untuk menjalankan physical distancing.
Terkait dengan masalah ini, polisi terus mengimbau masyarakat untuk memakai masker kain agar dapat menghindari dari paparan virus yang mematikan itu. “Kami juga setiap hari, saban malam dibantu Satpol PP dan TNI terus melaksanakan imbauan dan penertiban terhadap warga di keramaian,” tegasnya.
“Seperti masih kita temukan warga yang duduk-duduk di warung kopi. Upaya imbauan dan penertiban ini terus menerus kami lakukan. Kami juga melakukan sosialisasi dengan memasang iklan layanan masyarakat melalui radio-radio siaran swasta dan pemerintah daerah yang ada di Pidie,” tambahnya. (waspadaaceh.com)
Pulang dari Medan, Satu PDP di Pidie Positif Covid-19
