TheTapaktuanPost | Blang Pidie. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Abdya di Padang Meurantee, Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), ditutup sementara selama satu pekan.
Sekolah kejuruan dengan jumlah siswa hampir 700 orang itu, direncanakan dibuka kembali untuk Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka, Senin (7/9/2020) mendatang.
Proses belajar tatap muka jenjang SMA/SMK/MA dan SMP/MTs di seluruh Kabupaten Abdya sebenarnya baru dilaksanakan sejak 24 Agustus lalu.
Sekitar satu pekan PBM tatap muka dengan sistem shif itu, kemudian diperoleh informasi bahwa seorang siswa berinisial R (16) dinyatakan positif Covid-19.
Siswa kelas II tersebut dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan sampel swab di laboratorium yang keluar 29 Agustus 2020.
Tapi hasilnya diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya tanggal 30 Agustus, bersama dengan hasil pemeriksaan 12 sampel lainnya juga seluruhnya dinyatakan positif Corona.
“Hasil rapat dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Abdya, kegiatan PBM tatap muka ditiadakan (ditutup) selama satu pekan sejak 31 Agustus. Direncanakan dibuka kembali 7 September mendatang,” kata Kepala SMKN 1 Abdya, Ismail SPd Rabu (2/9/2020).
Selama sekolah ditutup sementara, tetap diberlakukan piket di sekolah, dan para guru siap datang ke sekolah jika sewaktu-waktu dipanggil.
Setelah ditemukan satu siswa positif Corona, petugas Dinkes Abdya turun ke sekolah tersebut, Senin (31/8/2020).
Tujuannya, melakukan tracking atau pemetaan jumlah siswa SMKN 1 Abdya yang terjadi kontak dengan rekannya R (16) yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Hasil tracking ditemukan 11 siswa kelas II kelompok B (satu lokal dibagi dua kelompok).
“Ke-11 siswa tersebut memang tidak ada gejala (OTG), tapi diwajibkan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari,” kata Ismail.
Tindakan lain untuk mensterilkan sekolah, petugas Dinkes Abdya sudah melakukan penyemprotan disinfektan seluruh ruangan SMKN 1 Abdya, termasuk ruang kepala sekolah dan guru serta tata usaha.
Saat dimulai lagi PBM tatap muka yang direncanakan pada 7 September mendatang, menurut Ismail, diterapkan protokol kesehatan sangat ketat.
Yaitu, siswa dan dewan guru harus memakai masker, cuci tangan dengan sabun di wastafel yang tersedia di sekolah dan para siswa diperiksa suhu tubuh di pintu gerbang masuk kompleks sekolah.
Diberitakan, pada 30 Agustus lalu, Dinkes Abdya menerima hasil pemeriksaan laboratorium 13 sampel swab yang seluruhnya dinyatakan positif Covid-19.
Kepala Dinkes Abdya, Safliati menjelaskan, diantara hasil pemeriksaan 13 sampel swab dinyatakan positif terdapat sampel swab I (44) PNS di salah satu SKPK di Abdya bersama empat anggota keluarganya masing-masing suaminya, M (55), karyawan PT PLN ULP Blangpidie dan anaknya R (16), siswa SMKN 1 Abdya serta MR (17) dan N (12).
Kemudian, hasil pemeriksaan 7 sampel swab anggota keluarga inti dari almarhum H (63) warga salah satu desa Kecamatan Blangpidie, seluruhnya dinyatakan positif.
Laki-laki H meninggal dunia tanggal 19 Agustus lalu di RSUZA Banda Aceh atau tiga hari sebelum keluar hasil pemeriksaan swab di laboratorium yang dinyatakan positif Covid-19.
Satu kasus positif Covid-19 lainnya yang diterima hasil pemeriksaan swab oleh Dinkes Abdya adalah CI (63), laki-laki warga salah satu desa Kecamatan Blangpidie. (Serambinews.com)




