TheTapaktuanPost | Tapaktuan. PT. Kotafajar Semen Indonesia, sebuah perusahaan dibawah konsorsium PT. Kobexindo Jakarta, akan membangun pabrik semen berkapasitas produksi 6 juta ton/tahun di Kabupaten Aceh Selatan. Jika program ini terwujud, maka ini merupakan pabrik semen terbesar di Provinsi Aceh dengan 6 kali lebih besar dari PT. Semen Andalas Indonesia di Lhoknga, Aceh Besar yang hanya berkapasitas sekitar 1 juta ton/tahun.
Project Manager PT. Kotafajar Semen Indonesia, Aris Sulistyo dalam paparannya saat berlangsungnya Konsultasi Publik Penyusunan Studi Amdal Rencana Pembangunan dan Pengoperasian Pabrik Semen serta Fasilitas Pendukungnya di Aula Hotel Dian Rana, Tapaktuan, Kamis (14/4/2022), mengatakan, pabrik semen tersebut memiliki lahan seluas 1.234 hektar yang berlokasi di Gampong Pulo Ie II dan Ujung Padang Asahan, Kecamatan Pasie Raja dan Gampong Gunung Pulo serta Pasie Kuala Asahan, Kecamatan Kluet Utara.
“Namun dari lahan seluas 1.234 hektar tersebut, untuk tahap awal hanya digunakan seluas 200 hektar diantaranya untuk lokasi tapak pabrik, lahan pengambilan material bahan baku, lahan pelabuhan dan lintasan conveyor belt,” kata Aris.
Sebelum masuk ke tahap pengurusan berbagai perizinan termasuk izin AMDAL, pihaknya telah melakukan serangkaian survey lokasi hingga mengukur kandungan material yang tersedia. Berdasarkan izin eksplorasi batu gamping yang telah dikantongi sejak 2 tahun lalu, pihaknya mampu mengumpulkan material bahan baku batu gamping tersebut mencapai 6 juta ton/tahun.
“Atas dasar itulah, PT. Kotafajar Semen Indonesia berani menetapkan target produksi mencapai 6 juta ton/tahun. Dan ini tergolong terbesar dari pabrik-pabrik semen lain yang telah beroperasi sebelumnya,” ujar Aris seraya menyatakan pihaknya juga telah melakukan hitung-hitungan nilai ekonomis rencana pembangunan pabrik semen tersebut yang harus diatas 50 tahun.
Jika sudah beroperasi, pabrik semen ini diperkirakan akan membutuhkan atau menyerap tenaga kerja mencapai 1.200 orang lebih. Sesuai aturan, tenaga kerja yang direkrut nantinya akan diprioritaskan dari wilayah gampong yang terdampak langsung. Namun jika tak tersedia cukup sesuai bidang keahliannya masing-masing baru direkrut dari luar.
“Namun pada tahap pembangunan (konstruksi) yang diperkirakan membutuhkan waktu antara 4-5 tahun, juga dibutuhkan atau direkrut tenaga kerja mencapai ratusan orang yang tentunya juga akan diprioritaskan dari gampong – gampong yang terdampak langsung,” sebutnya.
Menurutnya, proses pembangunan pabrik semen ini diperkirakan baru dapat dimulai sekitar pertengahan tahun 2023 mendatang setelah selesainya tahapan uji kelayakan AMDAL. Dengan estimasi konstruksi sekitar 4-5 tahun, maka jika tidak ada kendala dan hambatan pabrik semen tersebut diperkirakan akan groundbreaking sekitar tahun 2027 atau 2028.
“Dimulai proses pembangunannya sangat tergantung kapan selesainya uji kelayakan hingga penetapan AMDAL, makin cepat selesai maka semakin cepat bisa dimulai proses pembangunannya,” tegas Aris.
Khusus terkait penyerapan tenaga kerja local, pihak PT. Kotafajar Semen Indonesia mengharapkan selama proses pembangunan (konstruksi) pabrik semen yang membutuhkan waktu sekitar 4-5 tahun mendatang, masyarakat Kabupaten Aceh Selatan khususnya dari gampong yang terdampak langsung pembangunan pabrik, dapat mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) putra-putrinya dari sejak sekarang.
Kemudian terkait adanya kekhawatiran masyarakat yang menyebutkan hasil produksi semen nanti seluruhnya akan di ekspor ke luar dibantah oleh pihak PT. Kotafajar Semen Indonesia. Pihak perusahaan memastikan bahwa selain untuk ekspor, juga akan ada dialokasikan untuk pemasaran local (domestic).
“Memang benar hasil produksinya nanti akan kita ekspor tapi bukan seluruhnya, melainkan juga akan dialokasikan untuk pemasaran local. Namun untuk angka atau jumlahnya belum dapat kami presentasikan saat ini,” ucap Aris Sulistyo.
Konsultasi publik terkait Penyusunan Studi Amdal Rencana Pembangunan dan Pengoperasian Pabrik Semen serta Fasilitas Pendukungnya yang digelar di Aula Hotel Dian Rana, Tapaktuan, Kamis (14/4/2022), dibuka langsung oleh Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Selatan, Masrizar S.Hut,M.Si mewakili Kepala DLHK Provinsi Aceh. Kegiatan ini turut dihadiri Asisten II Setdakab Aceh Selatan, Drs. H.T. Darisman, para Kepala OPD terkait, Danyonif 115/ML, Camat Kluet Utara, Camat Pasie Raja beserta Danramil dan Kapolsek dari masing-masing kecamatan, para mukim dan keuchik, perwakilan masyarakat, LSM pemerhati lingkungan dan insan pers.
Sejumlah perwakilan masyarakat dan LSM pemerhati lingkungan yang berbicara dalam sesi tanya jawab, seluruhnya menyatakan sangat mendukung atas rencana pembangunan pabrik semen berkapasitas 6 juta ton/tahun tersebut. Mereka menyebut bahwa, kehadiran pabrik semen berkapasitas terbesar di Provinsi Aceh ini selain sebuah kebanggaan bagi daerah dan masyarakat Aceh Selatan juga peluang besar membuka lapangan kerja baru demi mengurangi angka pengangguran serta akan berkontribusi meningkatkan PAD demi memajukan pembangunan daerah.