Lagi, 2 Pasien Probable Meninggal Dunia di RSUDYA Tapaktuan, Hasil Swab ternyata Positif Covid-19

TheTapaktuanPost | Tapaktuan. Dua orang pasien berstatus probable Covid-19 meninggal dunia dalam perawatan tim medis di RSUDYA Tapaktuan. Berdasarkan hasil pemeriksaan swab kedua pasien probable yang meninggal dunia beberapa hari lalu ini terkonfirmasi Positif Covid-19. Hal ini diketahui setelah hasil pemeriksaan swab dari Lab. PCR FK Unsyiah Banda Aceh, keluar pada Rabu (26/8/2020) malam ini.

Direktur RSUDYA Tapaktuan, dr. Erizaldi M.Kes,Sp.Og saat dikonfirmasi TheTapaktuanPost Rabu (26/8/2020) malam, membenarkan informasi 2 orang pasien berstatus probable Covid-19 tersebut meninggal dunia di rumah sakit tersebut.

Bacaan Lainnya

“Benar, pasien probable tersebut berasal dari Kecamatan Samadua dan Kluet Timur. Namun untuk informasi lebih jelasnya silahkan konfirmasi kepada dokter penanggungjawab pasien,” kata dr. Erizaldi.

Dokter penanggungjawab pasien di RSUDYA Tapaktuan, dr. Syah Mahdi Sp.PD menyebutkan, 2 orang pasien status probable meninggal dunia tersebut masing-masing berinisial J (55) asal Kecamatan Kluet Timur dan A (64) asal Kecamatan Samadua.  

Pasien J, masuk ke RSUDYA Tapaktuan pada 21 Agustus 2020 sekitar pukul 20.30 WIB. Lalu pasien tersebut meninggal dunia pada tanggal 22 Agustus 2020. Berdasarkan hasil diagnosa medis, pasien ini ditetapkan berstatus probable. Karena dicurigai mengarah ke Covid-19 maka pada 21 Agustus malam itu juga diambil sample swab.

Sedangkan pasien inisial A, masuk ke RSUDYA Tapaktuan pada 23 Agustus 2020 sekitar pukul 05.30 WIB dan meninggal dunia pada 25 Agustus 2020. Sedangkan sample swab-nya juga langsung diambil saat hari pertama masuk yaitu 23 Agustus 2020, juga dikirim ke Lab. PCR FK Unsyiah Banda Aceh yang hasilnya baru diterima pada Rabu malam ini yang ternyata terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kita ambil sample swab terhadap kedua pasien ini karena berstatus probable. Kita tetapkan status probable berdasarkan gambaran klinis yang kita dapatkan selama berlangsungnya diagnosa. Kita tidak sembarangan menetapkan pasien berstatus probable atau suspek Covid-19. Kedua pasien ini meninggal dunia saat masih berstatus probable serta saat sedang dalam perawatan medis. Dan ternyata, belakangan setelah dilakukan pemeriksaan swab hasilnya terkonfirmasi positif,” ungkap dr. Syah Mahdi.

dr. Syah Mahdi memastikan, proses pemulasaran hingga pemakaman kedua pasien ini sebelumnya telah mengikuti prosedur protocol kesehatan meskipun hasil swab-nya baru belakangan keluar yang hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19.

“Meskipun pasien meninggal dunia berstatus probable atau suspek, proses pemulasaran hingga pemakamannya tetap mengikuti prosedur protocol kesehatan. Hal ini sesuai dengan pedoman penanganan pasien yang ditetapkan Kemenkes RI,” pungkas dr. Syah Mahdi.     

Pos terkait